Garis Dakwah Penyejuk Hati

Sabtu, 20 Agustus 2016

Kisah Nyata Dari Mekkah...!!! Wanita Cantik Jelitadi Azab Ditanah Suci Yang Membuat Terharu Setelah Membacanya,,,!!!

Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sembari mengurusikan jemaah haji dan umrah, saya sudah melalui beraneka pengalaman menarik dan yang pahit. Bagaimana juga, dalam banyak momen yang saya alami, ada satu peristiwa yang akan tidak pernah saya bisa lupakan. Cerita ini berlangsung pada seorang wanita yang berumur di pertengahan 30-an ketika saya mengurus satu rombongan haji.


Cerita Nyata Seseorang Wanita Cantik di Azab Ditanah Suci Yang Bikin Terharu Sesudah Membacanya

Setibanya wanita itu dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan satu bus. Semua tampak riang sebab ini yaitu pertama kalinya mereka melakukan haji. Kemudian saya membawa mereka menaiki bus dan dari situ, kami menuju ke Madinah.

Alhamdulillah, semuanya jalan lancar sampai kami hingga di Madinah. Tiba di Madinah, kebanyakan orang turun dari bus. Turunlah mereka satu persatu hingga tiba pada giliran wanita itu. Tanpa ada sebab yang pasti mendadak wanita itu jatuh tidak sadarkan diri, yang dengan cara segera sesudah mencapai bumi Madinah.

Sebagai orang yang dipertanggungjawabkan mengurusi jemaah itu, saya juga bergegas menuju ke arah wanita itu. “Jemaah ini sakit” kata saya pada jemaah-jemaah yang lain.
Situasi yang semula tenang dan merta bertukar jadi kuatir dan semuanya jemaah tampak cemas atas peristiwa ini.

“Badan dia panas dan menggigil. Jemaah ini tidak sadarkan diri, cepat tolong saya…kita bawa dia ke rumah sakit” kata saya. Tanpa ada menghabiskan waktu, kami mengangkat wanita itu serta membawanya ke rumah sakit Madinah yang terdapat tidak jauh dari situ. Disamping itu, jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan semasing. Hingga dirumah sakit Madinah, wanita itu masihlah belum sadarkan diri. Berbagai usaha dikerjakan oleh dokter untuk memulihkannya, tetapi semua tidak berhasil.

Disamping itu, pekerjaan mengurusi jemaah butuh saya lanjutkan. Saya sangat terpaksa meninggalkan wanita tersebut di tempat tinggal sakit. Tetapi dalam aktivitas menguruskan jemaah, saya menghubungi rumah sakit Madinah untuk tahu perubahan wanita itu. Tetapi, saya di beri berita kalau dia masihlah tidak sadarkan diri. Selepas dua hari, wanita itu masihlah tak sedarkan diri. Saya semakin kuatir, maklumlah, itu yaitu pengalaman pertama saya berhadapan dengan kondisi seperti itu.

Semuanya usaha untuk memulihkannya tidak berhasil, jadi wanita itu dibawa ke rumah sakit Abdul Aziz Jeddah untuk memperoleh perawatan lanjut sebab tempat tinggal sakit di Jeddah lebih komplit keringanannya dibanding rumah sakit Madinah. Tetapi usaha untuk memulihkannya masihlah gagal. Jadwal Haji mesti diteruskan. Kami pergi ke Mekah untuk kerjakan beribadah haji. Usai haji, saya segera pergi ke Jeddah. Malangnya, hingga rumah sakit Abdul Aziz, saya diberitahu oleh dokter bahawa wanita itu masihlah koma. Bagaimanapun, kata doktor, kondisinya stabil. Lihat kondisinya itu, saya ambillah ketentuan untuk menunggunya dirumah sakit.

Sesudah dua hari menanti, pada akhirnya wanita itu buka matanya. Dari pojok matanya yang terbuka sedikit itu, dia melihat ke arah saya dan selalu memeluk saya dengan erat sembari menangis terisak-isak. Saat itu saya begitu bingung, Saya bertanya pada wanita itu,

“Kenapa anda menangis? ”

“Ustazah…. saya taubat Ustazah. Saya menyesal, saya takkan berbuat lagi beberapa hal yang tidak baik. Saya bertaubat, benar-benar bertaubat. ”

“Kenapa anda mendadak menginginkan bertaubat? ” bertanya saya masih dalam kondisi bingung. Wanita itu selalu menangis terisak-isak tanpa ada menjawab pertanyaan saya itu. Selang beberapa saat dia bertemura, bercerita pada saya kenapa dia berkepribadian sekian, narasi yang untuk saya butuh di ambil hikmahnya oleh kita semuanya.

Tuturnya, “Ustazah, saya ini telah berumah tangga, menikah dengan lelaki orang kulit putih. Namun saya salah. Saya ini hanya Islam pada nama dan keturunan saja. Saya tidak pernah kerjakan beribadah. Saya tidak sholat, tak puasa, semuanya amalan beribadah saya dan suami tidak pernah saya lakukan, rumah saya penuh dengan botol minuman.

Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu bercerita, “Ustazah…Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Semasa koma, saya sudah diazab dengan siksaan yang betul-betul pedih atas semua kekeliruan yang sudah saya bikin sampai kini.

“Betulkah? ” bertanya saya terperanjat. “Betul Ustazah. Sepanjang koma itu saya sudah diperlihatkan oleh Allah mengenai balasan yang Allah berikan pada saya. Balasan azab Ustazah, bukanlah balasan syurga.
Saya rasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tidak pernah gunakan jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik dengan bara api. Sakitnya tidak dapat saya katakan dengan kalimat.

Menjerit-jerit saya minta ampun mohon maaf pada Allah. ” “Bukan itu saja, buah dada saya juga diikat serta dijepit dengan penjepit yang di buat dari pada bara api, lalu ditarik kesana-sini…putus, jatuh kedalam api neraka. Buah dada saya hancur terbakar, panasnya bukanlah main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya masukan tangan kedalam api itu dan saya ambillah buah dada itu kembali. ”

Tanpa ada mempedulikan pasien lain, suster juga memperhatikan wanita itu selalu menceritakan. Menurut dia lagi, sehari-hari dia disiksa, tanpa ada henti, 24 jam satu hari. Dia tidak di beri saat untuk beristirahat atau dilepaskan dari hukuman, selama hidup koma itu dilaluinya dengan azab yang sangat pedih.

Dengan nada terbata-bata, dengan berlinangan air mata, wanita itu melanjutkan ceritanya, “Hari ke hari saya disiksa. Apabila rambut saya ditarik dengan bara api, sakitnya merasa seperti kulit kepala yang turut lepas. Panasnya juga mengakibatkan otak saya merasa seperti menggelegak.

Azab itu pedih…pedih yang
sangat sangat…tidak dapat saya ungkapkan. Sambil menceritakan, wanita itu selalu meraung, menangis terisak-isak. Terlihat dia benar-benar menyesal atas semuanya kekeliruannya. Saya juga termenung, kaget dan menggigil mendengar ceritanya. Begitu pedih balasan Allah pada umatnya yang ingkar.

“Ustazah… buat saya, Islam cuma nama saja, namun saya minum alkohol, saya main judi serta semua jenis dosa besar. Karena saya sukai makan serta minum apa yang diharamkan Allah, semasa tak sadarkan diri itu saya sudah di beri makan buah-buahan yang berduri tajam.

Buah yang tidak diisi tetapi cuma duri-duri saja, namun saya begitu menginginkan mengkonsumsinya, lantaran saya betul-betul terasa lapar.
“Bila ditelan buah-buah itu, duri-durinya menusuk kerongkongan saya apabila hingga ke perut merasa menusuk perut saya. Sedang jari yang tertusuk jarum juga merasa sakitnya.

Sesudah buah-buah duri itu habis, saya di beri makan berbentuk bara-bara api. Ketika saya masukan bara api itu kedalam mulut, semua tubuh saya rasa-rasanya seperti terbakar hangus. Panasnya hanya Allah saja yang tahu. Api yang ada didunia ini akan tidak sama juga dengan kepanasannya. Sesudah memakan bara api itu, saya memohon minuman, tapi…saya disajikan dengan minuman yang di buat dari nanah. Baunya cukup busuk, saya sangat terpaksa meminumnya sebab saya begitu terasa haus. Semuanya sangat terpaksa saya lalui, tidak pernah saya alami selama hidup didunia ini. ”

Saya selalu mendengar cerita wanita itu dengan telaten. Begitu merasa kebesaran Allah. “Semasa diazab itu, saya merayu memohon pada Allah agar diberikan nyawa sekali lagi, berilah saya kesempatan untuk hidup sekali lagi. Tidak berhenti saya memohon. Saya berjanji akan tidak mengulangi kekeliruan saya. Saya berjanji akan tidak ingkar atas perintah Allah serta bakal jadi umat yg soleh. Saya berjanji bila saya dihidupkan kembali, saya akan perbaiki semua kekurangan serta kekeliruan saya dulu, saya bakal mengaji, akan sholat, bakal puasa yang sampai kini saya tinggalkan. ”

Saya termenung mendengar narasi wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung serta Maha Berkuasa. Kita manusia ini tidak bakal lepas dari balasanNya. Bila baik amalan kita jadi baiklah balasan yang akan kita terima, bila tidak baik amalan kita, jadi azablah kita di akhirat nantinya.

Alhamdulillah, wanita itu sudah melihat sendiri kebenaran Allah. “Ini bukanlah mimpi ustazah. Bila mimpi azabnya akan tidak merasa hingga sepedih ini. Saya bertaubat Ustazah, saya tidak bakal ulangilah lagi kekeliruan saya. Saya bertaubat… saya taubat Nasuha, ” katanya sembari menangis-nangis. Mulai sejak itu wanita itu betul-betul beralih. Apabila saya membawanya ke Mekah, dia jadi jemaah yang paling khusuk.

Amal ibadahnya tidak pernah berhenti. Misalnya, bila wanita itu pergi ke masjid pada saat maghrib, dia cuma bakal balik ke hotelnya selepas sholat subuh. “Kenapa lakukan beribadah hingga tidak ingat saat? anda harus juga melindungi kesehatan. Pulanglah sesudah sholat Isya, makan nasi atau istirahatlah sejenak…” tegur saya.

“Tidak apa-apa Ustazah. saya membawa buah kurma. saya memakannya sewaktu saya terasa lapar. ” Menurut wanita itu, selama ada didalam Masjidil Haram, dia menginginkan membayar sholat yang ditinggalkannya dulu.

Diluar itu dia berdoa, mohon pada Allah agar mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan kondisi wanita itu, takut lantaran beribadah serta desakan perasaan yang keterlaluan dia bakal jatuh sakit. Jadi saya menasihatkan agar tidak melaksanakan ibadah keterlaluan sampai melupakan kesehatannya.

“Tidak bisa Ustazah. Saya takut…saya sudah rasakan pedihnya azab Tuhan. Ustazah tidak terasa, Ustazah tidak tahu rasa-rasanya. Bila Ustaz telah rasakan azab itu, Ustazah akan jadi seperti saya. Saya betul- benar bertaubat. ”

Wanita itu juga berpesan pada saya, tuturnya, “Ustazah, bila ada wanita Islam yang tidak gunakan jilbab, Ustazah ingatkanlah pada mereka, gunakanlah jilbab. Cukup saya saja yang rasakan siksaan itu, saya tidak ingin ada wanita lain yang rasakan hal seperti yang saya sudah rasakan. Semasa diazab, saya lihat larangan-larangan Allah, salah nya ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yang berniat dipertunjukkan pada lelaki yang bukanlah mahromnya, jadi dia diberikan satu dosa. Bila ada 10 lelaki yang bukanlah mahrom lihat sehelai rambut saya ini, jadi saya memperoleh 10 dosa. ”

“Tapi Ustazah, rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Bila seorang lihat rambut saya, itu bermakna beribu-ribu dosa yang saya bisa. “Saya punya niat, sepulang saya dari haji ini, saya minta tolong dari ustazah agar ingin mengajarkan suami saya sholat, puasa, mengaji, dan kerjakan semuanya beribadah. Saya menginginkan mengajak suami pergi haji. Seperti saya, suami saya itu Islam pada nama saja. Namun itu semuanya yaitu kekeliruan saya. Saya telah membawa dia masuk Islam, namun saya tidak menuntun dia. Bukanlah itu saja, sayalah sebagai seperti orang yang bukanlah Islam. ”

Mulai sejak kembali dari haji itu, saya tak mendegar narasi mengenai wanita itu. Bagaimana juga, saya yakin dia telah jadi wanita yang betul-betul solehah. Adakah dia berbohong pada saya mengenai ceritanya diazab semasa koma? Tidak. Saya yakin dia berkata benar. Bila dia berbohong, mengapa dia beralih serta bertaubat Nasuha? Satu lagi, coba banding azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran serta hadish. Adakah ia berbohong?

Benar, apa yang berlangsung itu memanglah kita tidak bisa membuktikannya dengan cara saintifik, namun tidakkah masalah dosa serta pahala, syurga serta neraka itu perkara ghaib?
Jangan sampai apabila kita sudah meninggal dunia, apabila kita telah diazab barulah kita ingin yakin kalau “Oh… memanglah benar apa yang Allah serta Rasul katakan. Saya menyesal…” Itu telah terlambat. Raihlah 5 kesempatan sebelumnya datang 5 halangan, Kaya sebelumnya miskin, Suka sebelumnya sulit, Sehat sebelumnya sakit, Muda sebelumnya tua dan saat Hidup sebelumnya mati
Walahualam Bisawab, Semoga cerita ini membawa kita jadi umat yang lebih tahu kalau dunia tidaklah tempat paling akhir, masihlah ada akhirat, masihlah ada alam lain yang telah menunggu kita sebagai mana dituliskan dalam Al Qur’an. Mudah-mudahan kita jadi umat yang selalu melaksanakan ibadah pada Allah.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Nyata Dari Mekkah...!!! Wanita Cantik Jelitadi Azab Ditanah Suci Yang Membuat Terharu Setelah Membacanya,,,!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.